Tuesday, April 15, 2014

Passion,Fanatisme dan Kegilaan

Passion,Fanatisme dan Kegilaan
"Ini tentang fanatisme dan kegilaan.Kalian tidak akan pernah mengerti jika kalian tidak merasakan hal yang sama"
Menjadi supporter bola adalah
passion bagi sebagian orang.
Melihat pertandingan sepak bola
langsung di stadion dengan
bernyanyi, berteriak, dan meneror
lawan demi mendukung tim
kesayangan adalah sesuatu yang
sangat menyenangkan. Sangat sulit
menjelaskan dan mendeskripsikan
tentang kebahagiaan menjadi
seorang supporter, sebuah
kesenangan yang tak bisa dinilai.
Teriakan gol adalah luapan emosi
yang begitu tulus, kemenangan
adalah hadiah paling special dan
kekalahan adalah kesedihan yang
mendalam. Chant kami adalah
teriakan letupan semangat, caci maki
adalah terror untuk lawan bukan
kebencian. Lagu yang kami
nyanyikan adalah bentuk kecintaan
kami kepada klub.
Sepak bola bukan hanya
kemenangan dan kebahagiaan.
Kadang kekelahan mendatangkan
getir kesedihan yang mendalam.
Ibarat kita sedang jatuh cinta dan
cinta kita bertepuk sebelah tangan.
Seperti itulah kesedihan yang kami
rasakan jika tim ini didatangi
kekalahan.
Barito Putera bukan hanya sebuah klub
bagi kami, Barito adalah keluarga
besar. Kami mencintai klub ini
layaknya kami mencintai sebuah
keluarga. Jika klub mengalami
kesusahan kami pun akan merasakan
hal yang sama dan kami akan
berusaha bagaimanapun caranya
agar klub yang kami cintai tetap
bertahan.
Mungkin sebagian orang
menganggap kami gila, tapi
beginilah kami. Mencintai klub
seperti mencintai diri kami sendiri.
Ada kesenangan dan kebahagiaan
tersendiri yang gak bisa diungkapkan
dengan kata-kata. Kecintaan yang
begitu mendalam. Melihat Persis
berlaga secara langsung adalah
menjadi sebuah “kewajiban” bagi
kami. Ada semacam kekecewaan jika
tidak bisa hadir langsung di stadion
terutama di saat laga kandang.
Puluhan ribu kilo telah kami lalui,
jutaan rupiah telah kami keluarkan
untuk mendukung Barito Putera. Harga
yang pantas dikeluarkan untuk
sebuah “cinta”. Cinta kami tak akan
luntur dan lekang oleh waktu. Tak
akan pudar oleh terpaan problem.
Hanya satu untuk Barito putera.
Loyalitas kami tak akan mampu
dibayar oleh ratusan lembar rupiah.
Tak akan goyah dengan seribu
ancaman. Sekali lagi ini tentang
passion, cinta dan kebanggaan.
Cinta adalah pengorbanan,
memberikan dengan tulus. Setiap
tetes keringat, setiap teriakan lagu,
setiap langkah jejak kami, setiap
uang yang kami keluarkan adalah
bukti cinta tulus kami untukmu
Barito Putera. Kami tak akan pernah
berhenti dan tak akan pernah lelah.

Ohhh Barito We Love You!!
Barito Putera 1988 Jiwa raga kami!

Saturday, April 12, 2014

Copas Teman di Bandung :)

Casuals Salah Kaprah

Kalau ada kesalahan tolong sarannya :* 

Sedikit pengetahuan tentang Casuals, subkultur casual adalah salah satu kultur dalam sepakbola yang erat dengan tipikal hooliganisme dengan pakaian yang mahal dari designer2 eropa. subkultur ini dibentuk pada awalnya di inggris pada akhir tahun 1970.an saat para hooligans mulai memakai pakaian berlabel designer besar untuk menghindari perhatian dari polisi. mereka tidak memakai warna baju klub mereka, supaya lebih mudah untuk menyusup pada grup rival mereka dan masuk ke pub mereka.beberapa label dari 1980 yang biasa dipakai mereka adalah: Fila, Stone Island, Fiorucci, Pepe, Benetton, Sergio Tacchini, Ralph Lauren, Henri Lloyd, Lyle & Scott, Adidas, Ben Sherman, Fred Perry, Lacoste, Kappa, Pringle, Peter Storm, Burberry, Reebok dan Slazenger. Kultur Casuals pertama kali diperkenalkan oleh para Supporter Liverpool di tahun 70 akhir, Supporter West Ham pun juga tidak bisa dilepas dari penyebaran Kultur ini   


Di era 2000 banyak film film Hooligan Inggris beraroma Casuals seperti Green Street Hooligans, The Footbal Factory, Cass, White Collar Hooligan, The Rise of footSoldier, Awaydays dll. Kultur Casuals ini sekarang sudah muncul di Indonesia yang dipelopori oleh FCC di tahun 2005.FCC merupakan kependekan dari Flowers City Casuals, yang maknanya kurang lebih sebagai Casuals dari Kota Bandung, berawal dari kesukaan akan budaya inggris, hoby bergaya dengan brand eropa dan kecintaan pada Persib Bandung, sekitar tahun 2005 berdirilah FCC. Berbeda dengan klub penggemar Persib Bandung, FCC tidak memiliki struktur organisasi dan keanggotaan formal.Dimanakah FCC bisa ditemui? FCC selalu berada di sisi utara Stadion Siliwangi / Sijalak Harupat, di setiap laga tandang, jangan berharap mendapatkan koreografi yang indah disini, apa lagi berharap bisa bernyanyi bersama chants Uwa Ewe atau ************ sama Saja, karena FCC  tidak seperti itu, FCC berbeda dengan pendukung lainnya, tak ada panglima, tak ada koreografi, mungkin hanya flare terbakar, chants dan caci-maki terhadap klub lawan yang akan didapatkan disini      


Tetapi sayang FCC harus bubar beberapa tahun yang lalu, mungkin karena konflik Internal atau yang lainnya. Walaupun FCC sudah bubar masih banyak Bobotoh yang menganut subkultur ini, mereka ada setiap Persib bermain tepatnya di Tribun Utara Sijalak Harupat dekat Tribun Timur. Di Bandung nampaknya Casuals sudah menjadi style tersendiri di Masyarakat, mulai dari anak SD, SMP, SMA hingga Kelas Pekerja, bahkan anak anak SMP di Bandung sudah banyak yang mendirikan organisasi Casuals tersendiri macam Student Class,*** Crew bahkan hingga menamainya Firm :o. Namun masih banyak orang yang belum mengerti tentang subkultur ini.
Yang pertama mulai dari media, supporter Casuals di luar negeri cenderung menghindari media, bahkan memusuhinya, hal ini bahkan terdapat di Film Green Street Hooligans. Namun beda lagi dengan disini, Casuals disini justru terang terangan menunjukan jati diri mereka kepada media, bahkan hingga melakukan Photo Studio :(


Yang kedua banyak rekan rekan saya yang menempelkan banyak patch di Jaketnya mulai dari Trojan, West Ham, ST Pauli -_-, Skinhead, Stone Island yang bentuknya bulet dll, Lalu hubungannya apa Patch Patch itu dengan tim lokal ?
Contoh jaket temen saya -_-
Yang ketiga saya suka greget liatnya, Banyak anak anak Remaja berpenampilan Casuals yang suka merokok di Stadion bahkan hingga membawa minuman keras, padahal para Working Class disanapun jarang melakukan hal seperti itu di Stadion,  coba lihat anak anak remaja di Inggris deh apakah mereka melakukan hal seperti itu ?

Yang keempat tentang style ke Stadion, kita lihat di Inggris apakah para supporter selalu memakai setelan Casuals bila pergi ke Stadion ? Jawabannya salah, diluar negeri setelan Casuals hanya dipakai pada saat Awaydays atau sedang musim dingin. Bila sedang musim panas ya mereka menggunakan Atribut klub. Menurut saya sih Setelan Casuals hanya cocok dipakai saat Awaydays saja, di Bandung saja banyak Supporter Casuals yang tidak memakai atribut klub bila datang ke stadion bahkan banyak yang memakai Jersey West Ham United -_-, belum lagi cuaca di Indonesia panas mana mungkinkan di tengah siang bolong kita menggunakan Parka, Scraf Burberry dll ;)



 Udah cuman segitu aja Tulisan dari saya ,ya  semuanya balik ke diri masing masing aja sih ;) mohon maaf kalau ada kata kata yang kurang berkenan #Supportyourlocalteam #KTF